Pengalaman saya mengajarkan bahwa pelanggan yang telah berhubungan lama dengan perusahaan dan mereka telah menjadi pelanggan loyal, maka sakitnya dikhianati oleh perusahaan lebih dalam. Ketika saya memiliki dua kartu kredit bertaraf internasional dan saya adalah pelanggan setia. Saya belanja di luar negeri dan di dalam negeri menggunakan kartu tersebut dan saya telah menjadi pelanggan setia selama 7 tahun. Menurut saya waktu yang tidak pendek. Tetapi karena saya lupa membayar pada saat jatuh tempo dan baru pertama kali, saya mendapat surat peringatan yang bernada mengancam dan seakan-akan saya orang yang tidak bertanggungjawab dan tidak dapat membayar tagihan tersebut. Saya telah membayar selama 7 tahun dengan tepat waktu dan tidak pernah terlambat tidak dipakai sebagai loyalitas pelanggan oleh perusahaan dan saya diperlakukan seperti pelanggan yang baru mempunyai kartu kredit. ”Bagaimana perusahaan yang bertaraf multinasional memperlakukan diri saya seperti pelanggan yang tidak berharga dan dicampakkan begitu saja dengan kata-kata yang tidak pernah saya perkirakan?”. Akhirnya saya memutuskan untuk menutup dua kartu kredit saya sekaligus, agar saya tidak diperlakukan menjadi manusia yang tidak berharga. Padahal untuk mencari pelanggan dibutuhkan biaya dan usaha yang sangat besar. Saya hingga saat ini tidak mempunyai kartu kredit lagi dan tidak tertarik untuk mempunyai kartu kredit. Saya didatangi oleh perusahaan itu lagi untuk mempunyai kartu kredit. Saya katakan kepada mereka yang datang untuk memperbaiki kesalahannya dan tidak memperlakukan pelanggan lama seperti perlakuannya kepada saya, perlakuan yang tidak adil, tetapi sebaliknya perlakukan pelanggan lama secara adil. Kebutuhan dasar pelanggan adalah diperlakukan secara adil. Keadilan adalah sangat dekat dengan taqwa dan membawa kita menuju surga.
Sumber artikel : M.suyanto
0 komentar: on "KEBUTUHAN DASAR PELANGGAN"
Posting Komentar