Kamis, 24 Desember 2009

BELAJAR DARI PENJUAL KRUPUK (1)

“Klinting klinting ……” suara klinting sebagai pengganti bel di rumah saya. Saya menuju ke depan untuk menyambut tamu yang baru saja membunyikan klinting tersebut. Setelah pintu saya buka, tamu tersebut seorang Bapak sambil melempar senyum berkata ”Apakah krupuknya masih Pak?”. ”Sebentar ya Pak” jawab saya sambil saya menuju ke belakang untuk melihat kaleng krupuk. Setelah kaleng yang berwarna hijau kotak dengan panjang 20 cm, lebar juga 20 cm tinggi 30 cm, salah satu sisinya diberi kaca tembus pandang dan tutup bulat saya lihat, ternyata krupuknya tinggal 4 buah. Kemudian saya keluarkan 4 buah krupuk tersebut dan saya letakkan di toples plastik di atas meja. Kaleng yang kosong tersebut, saya bawa ke depan saya serahkan kepada Bapak penjual krupuk. Penjual krupuk membawa kaleng menuju ke dua buah plastik besar berisi krupuk yang diletakkan pada dua keranjang di bagian belakang sepedanya. Ia mengisi kaleng kosong dengan krupuk, sambil saya perhatikan. Lima buah krupuk dimasukkan ke dalam kaleng, diikuti lima lagi sampai kaleng tersebut hampir penuh, setelah itu menambah 2 buah krupuk sebagai bonusnya. Saya melihat kejadian tersebut tersenyum dan mengucapkan dalam hati ”Luar biasa”.

Pelajaran pertama saya peroleh dari penjual krupuk adalah berusaha untuk memberikan kelebihan. Meskipun ia seorang penjual krupuk dengan untung yang kecil dan bertahun-tahun hanya naik sepeda ontelnya untuk menawarkan dagangannya kemana-mana, tetapi ia adalah penjual yang murah hati, penjual yang berlapang dada dan pintu hatinya terbuka. Melalui pintu itu komunikasi dengan pelanggannya menjadi lebih mudah, perasaan hangatnya menciptakan keterbukaan yang menghapus rasa takut, rasa ragu dan tidak aman. Rahasia memberi,mulai dari memberi senyum maupun memberi harta,meskipun hanya 2 krupuk, tetapi akan membawanya sebagai pedagang yang tetap bahagia. Ia memilih mendapatkan rahmat Allah daripada keuntungan semata. Rahmat Allah yang diturunkan di bumi hanya 1 %, sangat kecil dibandingakan yang diturunkan di akhirat kelak 99 %. Meskipun kecil tetapi telah menyebar ke suluruh dunia berujud kasih sayang, baik kasih sayang manusia dengan manusia lain maupun kasih sayang dengan makhluk lain. Dari Jabir bin Abdullah r.a. bahwa Rasulullah bersabda : ”Semoga Allah merahmati seorang hamba yang lapang hati apabila ia menjual dan berlapang hati apabila ia membeli dan lapang hati tatkala ia menagih” (Bukhari, Ibnu Majah). Diriwayatkan oleh A-Tirmidzi dengan klaimat yang sedikit berbeda :”Semoga Allah mengampuni seorang laki-laki di antara kalian, ia bersikap lembut apabila menjual dan lembut apabila ia membeli,lembut apabila menuntut. Dari hanya seorang penjual krupuk, tetapi ternyata kita dapat memetik pelajaran yang sangat berharga untuk dapat kita terapkan dalam kehidupan kita menuju kebahagian dunia dan akhirat.

Sumber artikel : Mohammad Suyanto


Read Also:



Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "BELAJAR DARI PENJUAL KRUPUK (1)"

Posting Komentar