Selasa, 10 November 2009

RAHASIA SUKSES PEMINPIN AGUNG (1)

Menurut Gay Hendricks dan Kate Ludeman dalam bukunya The Corporate Mystic, pemimpin yang sukses selalu menerima umpan balik atau kritik yang jujur. Meskipun kritik itu pedas, kasar dan merendahkan. Pemimpin harus menerimanya dan kalau perlu mengucapkan terima kasih. Rahasia sukses kepemimpinan adalah komunikasi. Hal yang paling sulit dirasakan banyak orang dalam berkomunikasi, selain mendengar aktif adalah mendapatkan dan memberi umpan balik yang jujur. Pada hal ini merupakan sesuatu yang paling berharga. Lebih dari itu pemimpin yang agung, tidak saja menerima umpan balik yang tidak mengenakkan, tetapi juga kematian dipakai sebagai umpan balik yang dampaknya luar biasa. Karena apa yang diperbuat, harus dipertanggungjawabkan kepada Allah sebagai pertanggungjawaban seorang pemimpin.

Diriwayat oleh Ibnu Al-Abbas RA, bahwasanya setelah dekat hari kematian Rasulullah SWW, memerintahkan Bilal supaya azan / memanggil umat Islam untuk shalat, maka azanlah ia dan berkumpullah umat Islam baik kaum Anshar maupun Muhajirin di Masjid Rasulullah SAW, dan beliau shalat dua rekaat dengan mereka, kemudian beliau naik mimbar. Setelah memanjatkan puja dan puji kepada Allah, kemudian beliau bersabda : “Wahai kaum muslimin, sesungguhnya aku adalah Nabimu, penasehatmu dan pengajakmu kepada jalan Allah dengan izinNya, dan sesungguhnya aku adalah saudara seperti saudara sekandung dan sebapak yang belas kasihan. Maka siapa yang pernah saya sakiti, balaslah sebelum hari Kiamat.”

Mendengar seruan serupa itu tidak ada seorangpun yang bangun untuk membalasnya (mengkisosnya), hingga perintah itu diulangi sampai tiga kali. Maka bangunlah seorang laki-laki bernama Ukasyah bin Muhsin dan mendekat kepada Rasulullah SAW, seraya berkata dengan lembut “Sebenarnya aku enggan dan tidak sampai hati kalau engkau tidak menganjurkan berulang kali hingga aku terpaksa memberanikan diri di sini untuk menceriterakan apa yang pernah terjadi atas diriku oleh perlakuanmu ya Rasulullah sewaktu di perang Badar. Yaitu tankala untaku mendekati untamu, aku turun dari unta mendekat padamu agar aku dapat mencium pahamu. Tapi kemudian engkau mengangkat cambuk untamu dan akulah yang terkena pada bagian pinggangku. Aku tidak tahu dan tidak berpikir apakah waktu itu engkau sengaja atau bermaksud memukul untamu, tapi dengan tidak sengaja cambuk itu mengenai pinggangku.”

”Masak aku sengaja ya Ukasyah?” sahut Rasulullah, sambil memerintahkan Bilal untuk pergi mengambil cambuk di rumah Fatimah. Keluarlah Bilal menuju rumah Fatimah, di sana Fatimah bertanya ”Untuk apa ayahku mengambil cambuk ini?”. ”Ayahmu hendak melakukan kisos atas dirinya sendiri.” jawab Bilal. Kemudian Fatimah menyerahkan cambuk itu seraya berkata siapakah yang sampai hati untuk menerima kisos dari Rasulullah SAW.

Sumber Artikel : M.suyanto

Read Also:



Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "RAHASIA SUKSES PEMINPIN AGUNG (1)"

Posting Komentar