Senin, 04 Januari 2010

TIPPING POINT

Kesuksesan suatu perusahaan bergantung pada strategi yang diterapkan, tetapi kadangkala justru di luar dari strategi dari hal-hal yang kecil. Bahkan hal-hal yang kecil kadangkala dapat membuat perubahan besar tanpa sengaja. Jika hal ini terjadi pada perusahaan, maka perusahaan tersebut akan sukses dalam penjualan. Peristiwa ini terjadi pada Wolverine, perusahaan pembuat sepatu dengan merek Hush Puppies. Sepatu klasik berkulit suede dengan sol ringan dari karet mentah buatan Amerika tersebut penjualannya menurun tajam, hingga hanya 30.000 pasang per tahun dan kebanyakan di toko-toko atau gerai-gerai sederhana di kota kecil yang jauh dari keramaian. Bahkan perusahaan Wolverine berpikir untuk menghentikan produksinya.

Tiba-tiba, pada akhir 1994 dan awal 1995 terjadi keajaiban. Pada acara pembukaan cabang sebuah rumah mode, dua eksekutif Hush Puppies, Owen Baxter dan Geoffrey Lewis bertemu dengan seorang perancang mode dari New York yang dalam perbincangan santai bercerita kepada mereka bahwa Hush Puppies klasik mendadak digandrungi para hipster di mklub dan kafe-kafe di kawasan pusat bisnis Manhattan. “Beberapa toko barang bekas di Village dan Soho menjual sepatu buatan kami. Banyak orang yang menyerbu toko-toko kecil itu, memborong semuanya” kata Owen Baxter. “Isaac Mizrahi juga memakai Hush Puppies” kata Sang Perancang mode. Untuk beberapa lama cerita tersebut, bagi Baxter dan Lewis cerita tersebut hanya gurauan. Bagi mereka tidak masuk akal bila sepatu yang begitu ketinggalan zaman tiba-tiba menjadi terkenal.

Perancang mode John Barlett, yang menggunakan Hush Puppies dalam koleksi mesin seminya. Kemudian disusul, Anna Sui yang digunakan untuk pergelaran busana. Jooel Fitzgerald membuat dan memasang balon setinggi tujuh setengah meter berbentuk anak anjing berbulu lembut, berkaki pendek dan bertelingan panjang yang merupakan simbol dari merek Hush Puppies. Bahkan Fitzgerald memasang simbol tersebut di atas atap tokonya di Hollywood dan mengosongkan galeri seni di sebelahnya untuk dijadikan butik khusus Hush Puppies. Ketika ia sedang mengecat dan menata rak-rak, aktor Pee-wee Herman datang dan meminta disediakan beberapa pasang. “Promosi dari mulut ke mulut betul-betul ampuh” kata Joel Fitzgerald.

Pada 1995, Hush Puppies terjual 430.000 pasang dan tahun berikutnya dapat menjual empat kali lipat dan 1997 terjual lebih banyak lagi yang akhirnya Hush Puppies mengukuhkan diri sebagai pelengkapan busana ngetren kaum remaja di Amerika. Hush Puppies juga memenangkan penghargaan asesori terbaik dari Council of Fashion Designers dalam sebuah jamuan makan malam di Lincoln Center dan presiden perusahaan tersebut naik panggung bersama Calvin Klein dan Donna Karan untuk menerima penghargaan atas pretasi Hush Puppies.

Meledaknya penjualan sepatu Hush Puppies, hanya gara-gara ulah remaja iseng di East Village dan Soho yang hanya segelintir saja. Remaja-remaja itu, siapapun mereka sama sekali tidak bermaksud mempromosikannya. Mereka mengenakan sepatu ini semata-mata hanya ingin tampil beda. Namun, entah bagaimana keisengan itu menular ke remaja lain sampai akhirnya akhirnya ada dua perancang mode yang menggunakannya untuk menawarkan mata dagangan mereka yang lain. Sepatu ini muncul di permukaan karena kebetulan. Sepatu tersebut mencapai titik popularitas tertentu karena kebetulan tersebut menurut Malcolm Gladwell dikatakan mencapai tipping point. Doa dapat mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, sesuatu yang sepele menjadi luar biasa. Doa yang diikuti dengan usaha yang keras dapat menjadikan tipping point.

Sumber Artikel : M.suyanto

Read Also:



Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

3 komentar: on "TIPPING POINT"

small note - budiawan hutasoit mengatakan...

thanks utk artikelnya.
menambah pengetahuan saya..soalnya sy baru tau apa itu tipping points.
thanks for sharing..

wihans mengatakan...

Great Article, kapan2 mampir juga ke : http://wihans.web.id ya :)
Salam sejahtera utk. Anda beserta keluarga :)

Posting Komentar