Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan konsep yang menyeimbangkan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dengan aspek sosial dan lingkungan. “Perusahaan modern adalah perusahaan yang seharusnya mentransformasi diri menjadi institusi sosial” kata Berle dan Means dalam bukunya The Modern Corporation and Private Property. Rachel Carson dalam bukunya yang berjudul Silent Spring menyatakan bahwa pestisida dapat mematikan lingkungan dan kehidupan, maka perusahaan harus sadar akan lingkungan, karena rusaknya lingkungan akan membawa kehancuran bersama. Buku Beyond the Bottom Line, tulisan Courtney C. Brown menekankan adanya tanggungjawab sosial bagi perusahaan di samping mencari keuntungan dan memperhatikan lingkungan.
Pada 2004, perusahaan yang dinobatkan sebagai Nomor 1 untuk CSR ini adalah Fannie Mae. Perusahaan ini membeli hipotik dari peminjam lokal dan membuatnya paket untuk dijual sebagai sekuritas. Pada 2003, lebih dari $240 milyar hipotik rumah yang didanai, yang diperuntukkan 1,6 juta kaum minoritas untuk pembelian rumah yang pertama kalinya. Prioritas ini meningkat 60 % setiap tahunnya. Bahkan $ 10 juta dari Fannie Mae bekerjasama dengan institusi keuangan Islam untuk membuka perumahan di Kalifornia Selatan untuk kaum Muslim. Sistem pembayarannya menggunakan sistem syariah.
Proter & Gamble merupakan perusahaan yang menduduki Nomor 2. Perusahaan ini dinilai memberikan pelayanan istimewa kepada kaum minoritas, wanita dan masyarakat. Perusahaan ini membantu para pemuda yang tidak beruntung di Vietnam, memberantas anak-anak yang kekurangan nutrisi di India dan menyediakan pertolongan pada gempa bumi di Turki.
perusahaan-perusahaan yang akan bertahan dalam jangka panjang adalah perusahaan seperti Fannie mae dan Procter & Gamble, yang perduli terhadap masyarakat yang kurang mampu atau masyarakat dalam kesulitan dan ramah terhadap lingkungan. Sebaliknya perusahaan yang tidak peka terhadap masyarakat yang tidak beruntung, bahkan mengusir mereka, mencela mereka, menyakiti mereka, mngambil hak mereka, menumpahkan darah mereka dan tidak ramah dengan lingkungan serta perusahaan yang arogan, maka perusahaan tersebut tidak akan berumur panjang dan akan bangkrut.
“Tahukah engkau yang bangkrut ? Mereka menjawab, pailit (bangkrut) adalah orang yang tidak mempunyai uang ataupun benda, maka Rasulullah bersabda : “Pengertian pailit bagi umatku adalah siapa yang datang hari kiamat dengan shalat zakat, puasa tapi selalu mencela ini, menunduh itu, memakan barang ini, mencucurkan darah itu, memukul ini, maka diambillah amal kebajikannya dan diberikan kepada orang yang telah disakiti dan bila masih tidak cukup pahalanya, maka dosa daripada orang yang disakiti akan diambil dan dibebankan kepada mereka. “ sabda Rasulullah s.a.w.
Sumber Artikel : M.suyanto
Pada 2004, perusahaan yang dinobatkan sebagai Nomor 1 untuk CSR ini adalah Fannie Mae. Perusahaan ini membeli hipotik dari peminjam lokal dan membuatnya paket untuk dijual sebagai sekuritas. Pada 2003, lebih dari $240 milyar hipotik rumah yang didanai, yang diperuntukkan 1,6 juta kaum minoritas untuk pembelian rumah yang pertama kalinya. Prioritas ini meningkat 60 % setiap tahunnya. Bahkan $ 10 juta dari Fannie Mae bekerjasama dengan institusi keuangan Islam untuk membuka perumahan di Kalifornia Selatan untuk kaum Muslim. Sistem pembayarannya menggunakan sistem syariah.
Proter & Gamble merupakan perusahaan yang menduduki Nomor 2. Perusahaan ini dinilai memberikan pelayanan istimewa kepada kaum minoritas, wanita dan masyarakat. Perusahaan ini membantu para pemuda yang tidak beruntung di Vietnam, memberantas anak-anak yang kekurangan nutrisi di India dan menyediakan pertolongan pada gempa bumi di Turki.
perusahaan-perusahaan yang akan bertahan dalam jangka panjang adalah perusahaan seperti Fannie mae dan Procter & Gamble, yang perduli terhadap masyarakat yang kurang mampu atau masyarakat dalam kesulitan dan ramah terhadap lingkungan. Sebaliknya perusahaan yang tidak peka terhadap masyarakat yang tidak beruntung, bahkan mengusir mereka, mencela mereka, menyakiti mereka, mngambil hak mereka, menumpahkan darah mereka dan tidak ramah dengan lingkungan serta perusahaan yang arogan, maka perusahaan tersebut tidak akan berumur panjang dan akan bangkrut.
“Tahukah engkau yang bangkrut ? Mereka menjawab, pailit (bangkrut) adalah orang yang tidak mempunyai uang ataupun benda, maka Rasulullah bersabda : “Pengertian pailit bagi umatku adalah siapa yang datang hari kiamat dengan shalat zakat, puasa tapi selalu mencela ini, menunduh itu, memakan barang ini, mencucurkan darah itu, memukul ini, maka diambillah amal kebajikannya dan diberikan kepada orang yang telah disakiti dan bila masih tidak cukup pahalanya, maka dosa daripada orang yang disakiti akan diambil dan dibebankan kepada mereka. “ sabda Rasulullah s.a.w.
Sumber Artikel : M.suyanto
0 komentar: on "PERUSAHAAN YANG BERUMUR PANJANG"
Posting Komentar