Banyak perusahaan yang mengembangkan kemasan dengan kemasan pintar yang meliputi magnetic strip, bar code dan chip yang mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan berbagai peralatan, misalnya komputer ataupun peralatan elektronik lainnya. Dengan kemasan pintar tersebut tempat penjual produk tersebut menjadi mudah untuk memproses produk tersebut baik mulai dari pembelian sampai penjualan.
Kemasan selain mempertimbangkan kemampuan kerja untuk konsumen, juga harus mempertimbangkan kemampuan kerja untuk pengecer dari sisi ekonomis. Konsumen dan pengecer lebih menyukai kemasan yang benar-benar menjaga makanan di dalamnya agar tidak basi atau rusak. Tetapi bagi produsen untuk menyediakan kemasan yang mempunyai kemampuan kerja tersebut membutuhkan biaya yang relatif besar, sehingga kadangkala dengan tidak kemampuan produsen menyediakan kemasan yang mempunyai kemampuan kerja ini dapat menyebabkan konsumen dan pengecer merasa kecewa.
Sebagai kesimpulan, bahwa sebagian besar kemasan tidak menjalankan seluruh kriteria VIEW dengan baik, karena kepentingan masing-masing kemasan mempunyai tujuan berbeda dan bervariasi dari satu kategori produk ke kategori produk lainnya. Daya tarik emosional mendominasi beberapa produk seperti parfum. Daya tarik informasi menjadi penting untuk produk bahan makanan pokok dan obat-obatan. Sedangkan daya tarik visibilitas dan kemampuan kerja pada umum dibutuhkan oleh semua produk. Meskipun demikian kemasan harus disesuaikan dengan situasi pasar dan kondisi persaingan.
Sumber Artikel : M.suyanto
0 komentar: on "STRATEGI MERANCANG KEMASAN (3)"
Posting Komentar