Untuk mendapat keuntungan berlipat banyak dilakukan dengan mengotak-atik pendapatan dan biaya. Karena rumus keuntungan adalah pendapatan dikurangi biaya. Langkah pertama yang dilakukan dengan menggenjot pendapatan dengan melakukan pemasaran yang agresif. Pendapatan merupakan perkalian antara harga dengan volume penjualan. Bermacam-macam strategi pemasaran digunakan untuk meningkatkan volume penjualan, mulai dari strategi kepemimpinan biaya secara menyeluruh sampai strategi diferensiasi. Tidak cukup dengan itu ditambah lagi strategi fokus, baik fokus kepemimpinan biaya secara menyeluruh maupun fokus diferensiasi. Strategi kepemimpinan biaya secara menyeluruh menonjolkan keunggulan harga dibandingkan pesaing dan strategi diferensiasi menonjolkan keunggulan produk, personal, pelayanan, saluran dan citra dibandingkan pesaing.
Sedangkan untuk mengurangi biaya dengan melakukan efisiensi habis-habisan di segala lini. Bahkan kadangkala lini pada pengembangan sumberdaya manusia, seperti fasilitas pendidikan, pelatihan, tunjangan kesehatan dan sebagaya dipangkas habis. Tetapi justru pemangkasan pada biaya pengembangan sumberdaya manusia yang malah menjatuhkan perusahan itu, karena berpengaruh pada pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan jatuhnya semangat bisnis para karyawan.
Ada cara lain untuk meningkatkan keuntungan yang berlipat seperti yang dilakukan Ali bin Abi Thalib. “Wahai wanita, apakah kamu mempunyai sesuatu yang bisa dimakan suamimu?” tanya Ali kepada istrinya Fátimah. “Demi Allah aku tidak mempunyai sesuatu sedikitpun, Namur ini ada uang 6 dirham dari hasil upahku memintal bulu. Uang tersebut akan aku belikan makanan untuk Hasan dan Husain” jawab Fatimah. ”Wahai wanita yang mulia, berikan uang 6 dirham itu kepadaku” kata Ali. Fátima lalu memberikan uang 6 dirham itu kepada Ali bin Abi Thalib. Sesudah uang diterima, Ali ke luar rumah dengan maksud membeli makanan untuk kedua putranya. Tiba-tiba di tengah jalan ia bertemu seorang yang berkata “Siapa yang mau meminjami Allah, Dzat Yang Menguasai dan pasti Dia akan menepati Janji-Nya”. Akhirnya Ali mendekati orang tersebut dengan menyerahkan uang 6 dirham yang dibawanya dari rumah yang sedianya dibelikan makan untuk anaknya. Setelah uang diberikan Ali langsung pulang.
Ketika Fátima mengetahui kepulangan suaminya ke rumah tanpa membawa makanan apa-apa, ia terus menangis. Melihat istrinya menangis, Ali langsung bertanya “Wahai wanita mulia, apa yang menyebabkan engkau menangis?”. “Wahai putra paman Rasulullah, aku melihat engkau pulang dengan tanpa membawa makanan sedikitpun” jawab Fátimah. “Wahai wanita mulia, aku telah menghutangkan uang 6 dirham tadi kepada Allah” kata Ali. “Kalau itu yang engkau lakukan aku setuju” kata Fatimah.
Sumber Artikel :M.Suyanto
Sedangkan untuk mengurangi biaya dengan melakukan efisiensi habis-habisan di segala lini. Bahkan kadangkala lini pada pengembangan sumberdaya manusia, seperti fasilitas pendidikan, pelatihan, tunjangan kesehatan dan sebagaya dipangkas habis. Tetapi justru pemangkasan pada biaya pengembangan sumberdaya manusia yang malah menjatuhkan perusahan itu, karena berpengaruh pada pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan jatuhnya semangat bisnis para karyawan.
Ada cara lain untuk meningkatkan keuntungan yang berlipat seperti yang dilakukan Ali bin Abi Thalib. “Wahai wanita, apakah kamu mempunyai sesuatu yang bisa dimakan suamimu?” tanya Ali kepada istrinya Fátimah. “Demi Allah aku tidak mempunyai sesuatu sedikitpun, Namur ini ada uang 6 dirham dari hasil upahku memintal bulu. Uang tersebut akan aku belikan makanan untuk Hasan dan Husain” jawab Fatimah. ”Wahai wanita yang mulia, berikan uang 6 dirham itu kepadaku” kata Ali. Fátima lalu memberikan uang 6 dirham itu kepada Ali bin Abi Thalib. Sesudah uang diterima, Ali ke luar rumah dengan maksud membeli makanan untuk kedua putranya. Tiba-tiba di tengah jalan ia bertemu seorang yang berkata “Siapa yang mau meminjami Allah, Dzat Yang Menguasai dan pasti Dia akan menepati Janji-Nya”. Akhirnya Ali mendekati orang tersebut dengan menyerahkan uang 6 dirham yang dibawanya dari rumah yang sedianya dibelikan makan untuk anaknya. Setelah uang diberikan Ali langsung pulang.
Ketika Fátima mengetahui kepulangan suaminya ke rumah tanpa membawa makanan apa-apa, ia terus menangis. Melihat istrinya menangis, Ali langsung bertanya “Wahai wanita mulia, apa yang menyebabkan engkau menangis?”. “Wahai putra paman Rasulullah, aku melihat engkau pulang dengan tanpa membawa makanan sedikitpun” jawab Fátimah. “Wahai wanita mulia, aku telah menghutangkan uang 6 dirham tadi kepada Allah” kata Ali. “Kalau itu yang engkau lakukan aku setuju” kata Fatimah.
Sumber Artikel :M.Suyanto
0 komentar: on "BISNIS DENGAN KEUNTUNGAN BERLIPAT (1)"
Posting Komentar